Hatimu kujaga
Hatiku kau nista Memang bukan punyamu Jadi semerta-merta kau buat lesu Kau taklif aku dengan egomu
Sampai kau lupa, punggungku tak sekuat itu Labirin dan sikapmu
Sama buatku bingung Sedang gema suaramu di luring Paksaku tuk duduk hening Sampai mati Sendiri mengering Langkah kaki pergi-kembali alihkan perhatian
Sedangkan hati harap cemas penuh penantian Lengkung bibir paksa pipi melipir Pandang mata hentikan pola fikir Suaramu lebihi merdu Buang noda hati yang lesu Ejaan kata diiring malu Ungkapkan bahwa kau punya nama dan Sejak itu langit senja tak lagi sama Tuhan gelapkan langit
Awan tutupi ronamu Hujan basahi pipiku Dingin sama rasamu Rintik sama rinduku Harapku gerimis turun di kotamu Supaya bisa kau hitung rintik-rintiknya Awan turunkan hujan tanpa henti
Sepaket dengan rindu, dan dingin yang menusuk sendi |
|